Mencuci Telur Sebelum Disimpan DiDalam Lemari Es - Apakah Anda tėrmasuk
orang yang kėrap mėncuci tėlur sėbėlum disimpan di dalam lėmari ės? Jika iya, bėrhati-hatilah.Pasalnya,
bėbėrapa sumbėr mėnyėbutkan bahwa tindakan mėncuci tėlur sėbėlum disimpan tėrnyata
dapat mėningkatkan risiko masuknya Salmonėlla, baktėri pėnyėbab dėmam tifoid
pada manusia. Namun, bėnarkah dėmikian?
Mencuci Telur Sebelum Disimpan Di Dalam Lemari Es |
Indung telur ayam diketahui dapat
mengandung bakteri Salmonella. Saat mengeluarkan telurnya, bakteri ini dapat
terbawa dan melekat pada telur tersebut. The Centers for Disease Control
memperkirakan sekitar 1 dari 20.000 telur terkontaminasi bakteri Salmonella.
Secara alami, telur terlindungi
dari kuman-kuman dengan adanya selaput tipis yang melapisi cangkang luar.
Selaput inilah yang menutupi pori-pori guna menghindari masuknya Salmonella
atau kuman lain yang terdapat di lapisan luar telur.
Ketika kita mencuci telur,
selaput pelindung ini dapat mengalami kerusakan. Akibat dari selaput pelindung
yang rusak adalah terbukanya pori-pori telur tersebut. Dengan terbukanya
pori-pori pada telur tersebut, Salmonella yang berada di kulit luar telur akan
terbawa masuk ke dalam telur. Kandungan yang terdapat di dalam telur sangat
kaya akan nutrisi yang disukai oleh bakteri tersebut, akibatnya bakteri akan
berkembang dengan baik.
Bila proses memasak telur tidak
sempurna, kuman ini dapat termakan oleh kita dan akan menimbulkan keluhan,
seperti demam, kram perut serta diare. Studi yang dilakukan oleh Gole VC .dkk
pada tahun 2014 menyatakan bahwa penetrasi bakteri Salmonella meningkat secara
signifikan pada telur yang sudah dicuci dibandingkan dengan telur yang tidak
dicuci.
Walaupun demikian, masih terdapat
pro dan kontra yang memperbolehkan dan tidak memperbolehkan mencuci telur
sebelum disimpan untuk menghindari kontaminasi Salmonella.
University of Minnesota dan
Authority of Ireland for Food Safety adalah dua lembaga yang tidak menyarankan
untuk mencuci telur sebelum disimpan. Hasil yang berbeda dipaparkan pada
penelitian yang dilakukan Samiullah .dkk pada tahun 2013, dimana tidak terdapat
perbedaan bermakna antara telur yang sudah dicuci dengan telur yang tidak
dicuci dalam hal penetrasi Salmonella. Karenanya, masih diperlukan penelitian
lebih lanjut dan mendalam untuk memastikan hubungan antara kedua hal ini.
Bagaimana mencegah agar kuman
yang mungkin terdapat pada telur tidak menginfeksi kita?
- Seperti yang dilansir oleh Center for Disease Control and Prevention, untuk menghindari infeksi Salmonella, kita dapat melakukan beberapa tips berikut ini:
- Simpan telur di dalam lemari es dengan suhu di bawah 4oC. Usahakan menaruhnya di bagian dalam kulkas dalam wadah yang tertutup rapat, bukan pada bagian pintu kulkas. Hal ini bertujuan agar suhu tetap terjaga dengan stabil.
- Segera buang telur yang cangkangnya sudah rusak atau pecah
- Selalu cuci tangan dan peralatan yang bersentuhan dengan telur mentah menggunakan sabun pembersih segera setelah digunakan
- Hanya konsumsi telur yang benar-benar matang. Hindari untuk mengonsumsi telur mentah atau setengah matang
- Makan segera telur yang sudah dimasak dalam kurun waktu kurang dari 2 jam
- Segera simpan telur yang belum akan diolah atau bahan makanan yang mengandung telur di dalam lemari es
Selain itu, sekalipun di dalam
lemari es, proses penyimpanan yang terlalu lama juga akan merubah struktur
lapisan terluar telur. Akibatnya, telur akan menjadi lebih rentan untuk terkontaminasi.
Oleh karena itu, janganlah terlalu lama menyimpan telur di dalam lemari es.
Salah satu sumber menyebutkan bahwa telur sebaiknya digunakan maksimal 4-5
minggu setelah telur disimpan di dalam lemari es, atau sesuai dengan tanggal
kedaluarsa yang tertera pada kemasan telur tersebut.
sumber :
http://www.reportase9.com/2016/02/hati-hatilah-jika-biasa-mencuci-telur.html